JOMBANG, kilasrepublik.com. Akibat serangan hama tikus di Dusun Gempol Dampet, Desa Ngrandulor, Kecamatan Peterongan, Petani jagung merugi besar. jagung petani mengalami gagal panen.
Berbagai upaya telah dilakukan, untuk menanggulangi serangan hama tikus. Mulai dari memasang jebakan listrik, racun tikus hingga gropyokan. Namun serangan hama tikus masih masif. ”Serangannya cepat sekali, saking banyaknya tikus,”
”Punya saya yang rusak ini ada sekitar 90 persen. Kerugian sekitar Rp 3 juta,’’, 50, salah satu petani (14/11) kemarin. Pantauan di lokasi, satu persatu tanaman jagung yang sudah mendekati masa panen ditebang Rohman. Pasalnya, dia hampir seluruh buah jagungnya habis dicacah hama tikus.
Akhirnya dia pun menyerah. ”Akhirnya yang masih ada jagungnya saya jual tebasan. Dibayar Rp 100 ribu per banon 100 nya. Sedangkan, untuk tanaman yang sudah diserang tikus dan hanya menyisakan tongkol jagung diberikan ke peternak secara gratis. ”Ya saya persilahkan mengambil tidak usah bayar. Karena tinggal bonggol dan tanamannya saja,’’ keluhnya.
Sebagian tanaman yang tersisa di tebang, selanjutnya akan dibakar. Sekaligus persiapan tanam padi. ”Sudah jelas tak bisa dipanen. Ini saya kumpulkan untuk dibakar nanti sore,’’ imbuhnya.
Selain mengeluhkan hama tikus, petani juga mempertanyakan rumitnya mendapatkan pupuk subsidi. ”Pemerintah sekarang malah mempersulit semuanya. Bahkan beli pupuk subsidi sekarang harus pakai kartu tani,’’ pungkasnya.
Hal senada juga diakui Yanto, 49. Dia mengaku hampir rata-rata petani jagung di wilayahnya merugi tahun ini. ”Serangan tikus makin tak bisa dikendalikan, jadi yang masih bisa dipanen hanya 1 – 2 saja, sedangkan lainnya rusak seperti ini,’’ papar dia. (red)