Layanan pelanggan palsu kini menjadi salah satu metode penipuan daring yang semakin populer.
Penipuan ini semakin meluas karena banyak individu yang mudah tertipu dan langsung mempercayai bahwa mereka sedang dihubungi oleh “customer service” dari perusahaan-perusahaan ternama.
Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah trik licik dari para penipu yang berusaha memanfaatkan kelengahan korban untuk menjerat mereka.
Umumnya, para penipu ini akan berpura-pura bersikap ramah, menggunakan bahasa yang sopan, bahkan menyebutkan nama perusahaan besar.
Tujuannya jelas, yaitu untuk meyakinkan kita bahwa mereka benar-benar merupakan bagian dari tim layanan pelanggan yang sah, agar korban merasa nyaman dan lebih mudah terjebak dalam tipu daya mereka.
Mereka sering kali mengemukakan alasan seperti menawarkan bantuan untuk menyelesaikan masalah transaksi atau melakukan konfirmasi terkait data akun.
Namun, di balik alasan-alasan tersebut, sebenarnya mereka berusaha mengumpulkan informasi pribadi kita yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan jahat mereka.
Jika kita lengah, informasi pribadi yang kita berikan bisa dengan mudah disalahgunakan, bahkan berpotensi membuat saldo di rekening hilang begitu saja.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu waspada dan tidak mudah terperdaya dengan iming-iming yang tampak meyakinkan.
Selain itu, kamu juga perlu mengenali tanda-tanda layanan pelanggan palsu, loh. Apa saja ciri-cirinya?
Meminta Informasi Pribadi yang Tidak Wajar
Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui jika kamu sedang berhadapan dengan layanan pelanggan palsu adalah ketika mereka meminta informasi pribadi yang sangat sensitif.
Misalnya, mereka mungkin akan meminta nomor PIN, kata sandi, kode OTP (One-Time Password), atau detail rekening bankmu.
Menghubungi Tanpa Permintaan
Jika tiba-tiba ada seseorang yang mengaku sebagai bagian dari layanan pelanggan, padahal kamu tidak pernah menghubungi mereka sebelumnya, itu sudah menjadi pertanda yang mencurigakan.
Misalnya, mereka bisa mengklaim bahwa akunmu dibekukan atau ada masalah mendesak yang harus segera diselesaikan.
Menggunakan Bahasa yang Tidak Profesional
Perhatikan cara mereka berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Jika gaya bahasanya terdengar aneh, kaku, atau tidak biasa, seperti misalnya “Kami mendapati keluhan Anda telah dicatat,” atau terdapat kesalahan ketik (typo), bisa jadi itu merupakan tanda bahwa kamu sedang berurusan dengan penipu.
Menggunakan Nomor yang Tidak Valid
Jika ada “customer service” yang menghubungimu menggunakan nomor telepon atau alamat email yang tidak tercantum di situs resmi perusahaan, itu sudah menjadi indikasi kuat bahwa yang menghubungimu adalah penipu.
Memberikan Solusi Instan
Para penipu sering kali menawarkan solusi cepat atau mendesak untuk pembayaran segera. Contohnya, mereka mungkin mengatakan bahwa kamu harus membayar sejumlah uang agar akunmu tetap aktif atau untuk mencegah penutupan yang mendesak.