PONCOKUSUMO,kilasrepublik.com – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) memperpanjang penutupan pendakian Gunung Semeru hingga 31 Maret 2021 mendatang. Kebijakan ini diambil lantaran curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana alam, sehingga bisa membahayakan keselamatan pendaki.
Diketahui penutupan jalur pendakian diawali mulai tanggal 29 November 2020, lantaran gunung berketinggian 3.676 Mdpl ini memuntahkan lava panas yang dapat membahayakan keselamatan pendaki.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BB TNBTS, Agus Budi Santosa mengatakan bahwa ada beberapa alasan lain yang mendasari keputusan penutupan jalur pendakian gunung tertinggi di Jawa itu selama tiga bulan mendatang ini.
“Mempertimbangkan kondisi klimatologi peningkatan intensitas curah hujan dan kemungkinan terjadinya badai,” ucapnya.
Hal itu merupakan prediksi yang dilakukan oleh stasiun klimatologi Karangploso, pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mereka memperkirakan, puncak musim penghujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Maret. Pada periode itu, potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor juga semakin besar.
Selain itu, penutupan juga dilakukan bertujuan agar kondisi alam di Gunung Semeru bisa pulih kembali, setelah beberapa bulan terus dikunjungi oleh pendaki. Penutupan juga dilakukan untuk revitalisasi ekosistem Gunung Semeru.(red)