Keluhan Warga Kabupaten Mojokerto di Awal Musim Penghujan

oleh
jalan desa yang berlumpur saat musim hujan

MOJOKERTO.kilasrepublik.com. Di awal musim penghujan di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur  mestinnya sangat berdampak bagi masyarakat. Dampak positif bagi petani dan dampak negatif bagi warga, yang dilingkunganya masih terdapat jamlan yang belum di sentuh pemerintah, alias jalan desa yang berlumpur saat musim hujan. Seperti yang terjadi di di Dusun Sambi Gembol, Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Warga sekitar menyampaikan, pasca hujan sejumlah titik di ruas jalan tersebut selalu berlumpur. Padahal, jalur penghubung antar dusun tersebut menjadi akses utama warga selama puluhan tahun. Namun, empat tahun belakangan ini kondisinya semakin rusak dan berlumpur sehabis hujan. ”Sudah seperti sawah,” ujarnya.

Menurut Ali, jalan berlumpur lantaran di sepanjang jalan tersebut banyak persawahan. Sementara jalur irigasi yang secara di kedua sisi jalan tidak berfungsi optimal. Sehingga tanah yang terbawa aliran air mandek di ruas jalan yang memang sudah rusak tersebut. ”Ini diuruk pakai tanah yang batunya besar-besar itu,” kata Ali. Alih-alih diuruk dengan sirtu, ruas jalan yang menjadi langganan kubangan lumpur tersebut hanya diuruk dengan tanah liat serta bongkahan batu.

Sehingga tidak menutup kemungkinan kondisi berlumpur semakin parah setiap selesai hujan. Sedikitnya ada tiga titik kubangan lumpur yang kondisinya paling parah. ”Sering juga ada yang terpeleset gitu, karena memang benar-benar seperti sawah itu lho,”  tuturnya. Tampak irigasi di sisi jalan sudah dangkal dan tertutup tanah. Drainase yang dibuat secara manual tanpa difondasi itu memang rawan tergerus air. Tak heran bagian jalan yang lebih rendah dari permukaan tanah di kedua sisinya justru menjadi kubangan lumpur baru.

Kondisi itu tidak hanya berbahaya ketika hujan saja. Bahkan, saat kondisi cerah, warga mesti berhati-hati ketika melintasi bekas kubangan lumpur. Terutama pengendara sepeda motor yang rawan terpeleset hingga terjebak lumpur yang hanya kering di permukaannya. Guna mengatasi hal itu, tampak bekas roda sepeda motor yang dijadikan sebagai jalan setapak para pengendara. (red)