Jelang Lebaran Pembuatan Olahan Jenang Salak di Jombang, Kebajiran Order Pesanan

oleh

Jombang, kilasrepublik.com – Permintaan jenang salak jelang Lebaran Idul Fitri 1444 H di sentra olahan salak Kunara, yang ada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. meningkat 100 persen permintaan jenang salak untuk kebutuhan lebaran, Rabu (19/04/2023).

Ditemui di rumah produksinya,Kuswartono mengatakan, awal mula memulai usaha olahan salak ini karena melihat buah salak asli Indonesia ini kurang diminati oleh masyarakat.

“Terus saya berusaha untuk berinovasi membuat produk olahan dari buah salak agar buah salak ini dinikmati oleh masyarakat dan generasi kekinian,” terangnya.

Pertama kali usaha olahan salak berawal dari biji salak yang dibuang, karena harga salak hancur pada saat itu. Hingga akhirnya Kuswartono berinovasi mengolah biji salak serbuk hitam dari biji salak.

“Bahan baku nya di peroleh dari sekitar tetangga rumah kanan kiri karena banyak tanaman salak di daerah sini,” lanjutnya.

Kuswartono mengungkapkan, untuk saat ini menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 ini, order atau pemesanan camilan berbahan baku salak terutama jenang salak ,ini meningkat sekitar 100 persen dibandingkan order yang sama pada Lebaran tahun sebelumnya.

Meski begitu, peningkatan order camilan olahan Salak ini terjadi pada pemesanan sistem online. Sedangkan untuk pembelian sistem offline masih menurun.

“Jadi yang mulai laku itu, mereka-mereka yang di pasar online, walaupun belum semuanya. Tapi pasar offline menurun sedikit, muncul yang online hari ini,” ujarnya.

Di tempat ini, berbagai macam makanan olahan dan minuman berbahan baku Salak diproduksi. Mulai dari Jenang Salak, Bakery, Keripik Salak, Pleret, nastar, stik, sirup, es krim, sari buah Salak, hingga kopi dari biji Salak.

“Kalau yang dari daging Salak banyak turunannya. Kemudian yang dari air daging (Salak) itu, saya jadikan sirup, saya jadikan sari buah,” beber Kuswartono.

Selain itu, Kuswartono mampu juga mampu memproduksi sabun dari biji Salak serta teh dari kulit buah Salak. Dari sekian produk, Jenang Salak merupakan ikon dari Sentra Olahan Salak.

“Kenapa Jenang, karena Jenang produk yang saya anggap banyak menolong orang. Mulai dari kemasannya itu saya memberdayakan masyarakat miskin ada 5 KK (Kepala Keluarga), dan mohon maaf mereka memang orang-orang pinggiran,” terangnya.

Kuswartono menambahkan,dari usaha produksi olahan Salak ini, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 8 orang yang bekerja di Sentra Olahan Salak Kunara ini .

” Kalau omzet dari penjualan dari olahan salak dari kisaran 80 juta sampai 100 juta perbulannya,” pungkasnya.