Empat SMP di Jombang Direhab Tahun ini, Anggaran Rp 711 Juta Disiapkan

oleh
Empat SMP di Jombang Direhab Tahun ini, Anggaran Rp 711 Juta Disiapkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang Senen

Jombang-Kilasrepublik.com –  Sedikitnya 4 SMP Negeri di Kabupaten Jombang bakal mendapatkan rehab tahun ini. Total anggaran yang disiapkan Rp 711 juta.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang Senen mengatakan, seluruh proyek rehab SMP Negeri ini tanpa lelang dan menggunakan sistem penunjukan langsung (PL).

“Biasanya, kalau sudah masuk sirup (sistem informasi rencana umum pengadaan), semuanya sudah lengkap,” ujarnya kepada wartawan, Senin (23/10/2023).

Berdasarkan laman sirup.lkpp.go.id, ada 4 SMPN yang mendapatkan rehab tahun ini menggunakan anggaran dari P-APBD Jombang. Rehab ruang kelas SMPN 4 Jombang senilai Rp 180 juta, peningkatan lapangan SMPN 4 Jombang Rp 150 juta, Rehab ruang perpustakaan SMPN 2 Plandaan Rp 141,46 juta dan Rehab toilet SMPN 2 Jombang Rp 90 juta.

Seluruh pekerjaan dilakukan dengan penunjukan langsung. Sedangkan untuk peningkatan lapangan SMPN 4 Jombang dibelanjakan melalui E-Purchasing atau E Katalog.

Kepala SMPN 4 Jombang Slamet Agus Tri Prastyo mengatakan, pihaknya mengajukan rehab untuk dua lokal kelas. Seluruhnya merupakan kelas 9.

Masing-masing lokal terdapat dua kelas. Kondisi dua lokal kelas itu sudah rusak parah dan rapuh. ’’Ini bangunan lama dan belum pernah diperbaiki sama sekali,’’ ucap Agus.

 Kondisi yang sudah rapuh itu, diperparah dengan seringnya terjadi fenomena alam puting beliung di Desa Banjardowo. Hal ini menyebabkan atap genting berjatuhan dan membahayakan bagi siswa.

“Kami mengajukan rehab bukan untuk indah-indahan. Tapi demi kenyamanan dan keamanan siswa dalam belajar. Iya kalau pas angin puting beliung siswanya di rumah, lha kalau pas sedang belajar, ada yang tertimpa, kan bahaya,’’ tandasnya.

Tahun ini, ia hanya mendapatkan rehab satu lokal sisi selatan menghadap ke utara. Kondisinya memang sudah rusak. Dari jauh teras sekolah kelas tampak melengkung.

“Kita tidak berani naik ke situ. Bisa langsung ambruk karena sudah saking rapuhnya,” terangnya.

Beberapa plafon di teras juga sudah tampak bolong. Tidak hanya mendapatkan bantuan rehab ruang kelas dari P-APBD, Agus juga mendapatkan bantuan rehab untuk lapangan.

“Kami punya satu lahan yang sekarang masih berbentuk sawah. Itu rencananya diuruk dan dimanfaatkan,” pungkasnya.(dat/adv)